Friday, 27 June 2014

Tak semua orang familier dengan balon-balon udara yang dipakai Google dalam proyek moonshot "Wi-Fi angkasa" Project Loon. Akibatnya bisa membuat panik sebagaimana yang terjadi dalam kasus berikut ini.

Dikutip dari The Wall Street Journal, pada Jumat pekan lalu, sebuah balon Google sedang ditarik kembali ke daratan di daerah selatan Selandia Baru. Seorang penduduk yang melihatnya salah mengira balon itu sebagai pesawat jatuh.

Dia kemudian panik dan menelepon nomor darurat. Sebuah helikopter penyelamat sampai dikirim ke lokasi kejadian hanya untuk menjumpai balon raksasa yang keadaannya baik-baik saja.

Google memang sedang menguji balon-balon udaranya di Selandia Baru sejak Juni 2013. Balon-balon Wi-Fi itu dilengkapi peralatan radio dan beroperasi di dua kali ketinggian terbang pesawat komersial.

Raksasa internet tersebut membenarkan bahwa salah satu balonnya telah mendarat di lepas pantai Selandia Baru. Dikarenakan kondisi angin, balon-balon ini sulit dijaga agar bertahan pada satu tempat tertentu saja.

"Sejak meluncurkan Project Loon di Selandia Baru tahun lalu, kami terus melakukan uji terbang untuk mengembangkan teknologi," tulis Google dalam sebuah pernyataan.

Soal balon yang salah dikira sebagai pesawat itu, Google menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat sebelum mendaratkannya. Seusai didaratkan, ada tim khusus yang akan mengambil balon bersangkutan.

Project Loon sendiri bertujuan memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon. Proyek ini diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional.

http://tekno.kompas.com/read/2014/06/24/1230574/Balon.Google.Bikin.Panik.di.Selandia.Baru
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!